KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang
telah memberi rahmat kepada kita, shalawat serta salam senantiasa kita hadiahkan kepada Nabi besar Muhammad
saw. Dengan mengucap Bismillahirrohmanirohim, penulis memperkenalkan makalah
ini dengan judul “Gambaran pengetahuan,
sikap, dan tindakan pengetahuan remaja
tentang seks bebas”.
Dalam penyusunan makalah ini tidak
terlepas dari dukungan orang tua. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
guru pembimbing Ns Agnes Ulina Bakkara Skp, Dan tak lupa ucapan terima kasih
kepada teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Namun demikian, penulis menyadari
penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik, saran dan masukan
yang membangun sangat penulis harapkan, agar bisa menjadi masukan kedepannya
bagi penulis.
Penyusun
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan
berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk
mengisi kehidupan mereka kelak. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak
sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat
menjerumuskan. Oleh karena itu tidak sedikit
remaja yang jatuh kedalam perbuatan negative, salah satunya adalah seks bebas
atau hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan.
Banyak sekali alasan mengapa remaja melakukan hubungan
seks bebas, mulai dari biar di bilang gaullah sampai untuk mendapatkan uang.
Gara-gara ingin dibilang gaul baik laki-laki maupun perempuan rela memberikan
”harga dirinya” dengan sia-sia tanpa memperhatikan dampak yang akan di timbulkan
oleh perbuatannya itu. Oleh karena itu hubungan seks bebas banyak sekali
terjadi di kalangan remaja pada umumnya, yang masih labil dalam pergaulan.
pengertian
seks bebas
seks bebas adalah
segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari
kematangan organ seksual, , tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai
dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual dan
bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.
Pergaulan bebas antar lawan jenis sendiri mendorong
terjadinya hamil pra-nikah, lebih parah jika setelah hamil laki-laki ini tidak
bertanggung jawab dengan meninggalkannya, gadis yang sudah tidak ‘gadis’ lagi
ini untuk menghindari rasa malu terhadap orang tua, teman dan masyarakat, atau
karena suruhan dari teman laki-lakinya yang tidak mau menikahinya cenderung
mengambil jalan pintas dengan menggugurkan kandungannya. Inilah fenomena social
remaja yang makin marak dalam kehidupan manusia dimana praktek aborsi sebagai
mediator alternative bagi para pezina dalam mencari jalan pintas menjadi solusi
terakhir.
Seks
merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi
ini. Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau
suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Artinya setiap makhluk hidup melakukan
seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan
keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh
kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Hubungan
seks yang dilakukan di luar pernikahan disebut seks bebas (free sex). Hawa
nafsu merupakan hal yang sangat menentukan terjadinya seks bebas. Seks bebas
merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan kemudian diadopsi oleh
masyarakat Indonesia tanpa memfilternya terlebih dahulu.
Survei Komnas Anak Di 12 Provinsi
(4500 remaja sebagai responden)
1. 93,7% pernah berciuman hingga petting (bercumbu)
1. 93,7% pernah berciuman hingga petting (bercumbu)
2. 62,7%
remaja SMP sudah tidak perawan
3. 21,2%
remaja SMA pernah aborsi
Survey Perkumpulan Keluarga
Berencana (100 remaja SMP & SMA Di Samarinda)
56% Pelajar sudah berhubungan seks.
Bahkan ada yang terang terangan mengaku berhubungan seks dengan pekerja seks.
Survey Synovate Researc
1. 44% mengaku punya
pengalaman seks di usia 16-18 tahun.
2. 16% mengaku pengalaman
seks di dapat di usia 13-15 tahun.
3. Tempat melakukan seks
di rumah (40%), kamar kos (26%) dan hotel (26%)
Survei Komisi Perlindungan Anak
Indonesia
1. 32%
remaja 14 – 18 tahun pernah berhubungan seks
2. 21,2%
remaja putri pernah melakukan aborsi
3. 97%
penyebab remaja melakukan seks yaitu dari internet.
Dari
survey di atas dapat dikatakan bahwa seks bebas bukanlah lagi hal yang tabu
dikalangan remaja saat ini. Maraknya seks bebas di kalangan pelajar seolah
menjadi trend bahwa jika seorang siswi masih perawan maka akan tergolong siswi
yang "nggak gaul" dan terkucilkan dalam pergaulan anak zaman
sekarang.
Bahaya Utama Akibat Seks Bebas
1. Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti,
herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya.
2. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan
permasalahan baru, apabila masih kuliah atau sekolah tentu saja orang
tua anda akan sangat kesal. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua
anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru
yaitu aborsi.
3. Apabila menikah di usia muda, permasalahan yang
belum siap di hadapi akan datang, seperti masalah keungan, masalah kebiasaan,
masalah anak.
4. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh.
Keluarga akan menghadapi masalah yang anda buat apabila mendapatkan efek buruk
dari seks bebas ini.
5. Apabila hamil dan pasangan nya tidak mau
bertanggung jawab yang akan terjadi.banyak pikiran buruk yang akan mengganggu.
Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan
mental atau gila.
Cara mengatasi seks bebas
ü Adanya
kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang
tidak bersifat mengekang.
Salah satu faktor terbesar
yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam prilaku seks bebas adalah
kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Perilaku seks bebas
pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan agama dan keluarga sangat
penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Sebagai makhluk yang
mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja mempunyai pribadi yang sangat
mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar dirinya akibat dari rasa ingin tahu
yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka remaja dapat melakukan perilaku
menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak
dengan melakukan komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat
bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut
positif untuk dia.
ü
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap
media komunikasi.
Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk
mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan
elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang
ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan
dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan
tersebut.
ü
Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah,
misalnya kegiatan olahraga.
Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti
olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut.
Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan
prilaku seks bebas.
ü
Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang
berhubungan dengan kesehatan produksi.
Perlu adanya wadah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja
yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun
informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan
kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas di
kalangan remaja.
ü
Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam
mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas.
Dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi pelaku seks bebas,
diharapkan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.
ü Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan
lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini
selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya
ketimuran.
Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke dunia pergaulan bebas
Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke dunia pergaulan bebas
ü Diskusikan seks dengan anak, meski
anda sendiri, mungkin merasa risih, pendidikan seks sebaiknya dilakukan dalam
perbincangan santai, seperti mengomentari sesuatu hal yang anda lihat bersama
atau menjawab pertanyaan anak.
ü Bercakap-cakap tentang seks dan
kontrasepsi bukan berarti anda setuju dan mengizinkan anak melakukan hubungan
seks. Melalui bercakap-cakap orang tua dapat mengungkapkan perasaannya tentang
seks dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
ü Jadikan orang tua, tempat bertanya.
Orang tua sebaiknya tidak mengkritik pertanyaan anaknya. Yang pasti anak tahu
kalau orang tua akan mendengarkannya. Kalau pertanyaan itu mungkin membuat anak
takut atau marah, cobalah untuk tidak menunjukkan hal itu atau cepat-cepat
mengakhiri diskusi. Berikanlah jawaban yang objektif.
ü Bantu peningkatan rasa percaya diri,
perdalam kemampuan khusus atau hobi bagi anak. Penguasaan suatu keterampilan
akan memicu anak rasa percaya diri tanpa harus memikirkan seks.
ü Ajak anak mengikuti kegiatan olah
raga, serta organisasi, karena dengan melatih diskusi akan mengalihkan
perhatiannya dari hal-hal yang berkaitan dengan seks.
ü Bila anda seorang ayah, bersikaplah
penuh perhatian terhadap putri anda. Kalau ayah tak lagi menunjukkan sikap
kasih sayang, seperti memeluk, saat putrinya remaja ia jadi terluka dan mencari
perhatian pada lawan jenisnya.
ü Jangan bersikap terlalu keras
terhadap anak, karena akan membuat anak jadi pembangkang. Terlebih orang tua
cenderung menganggap seks dapat dicegah dengan memberlakukan peraturan yang
keras terhadap anaknya. Padahal seks dilakukan di rumah saat orang tuanya
pergi. Untuk menghindari hal itu orang tua bisa membuat peraturan uang tidak
membolehkan teman lawan jenis datang kerumah bila tidak ada orang dewasa di
rumah.
ü Bentengi anak-anak dengan bekal
agama yang cukup sejak kecil, agar mereka mengerti bahwa melakukan hubungan
seks di luar nikah merupakan dosa besar.
PENUTUP
ü
B. Kesimpulan
ü
Seks bebas merupakan tingkah laku
yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku.
ü
Ada beberapa faktor penyebab remaja
melakukan seks bebas, diantaranya adalah Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara
benar dan mendalam, kurangnya perhatian orangtua, ingi di anggap gaul, cueknya
masyarakat akan situasi linkungan, taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum
tertata secara benar
ü
Secara umum ada dua dampak yang
ditimbulkan dari perilaku seks bebas dikalangan remaja yaitu kehamilan dan
penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS, dll).
ü
Cara menghindari seks bebas yaitu
melalui pendidikan seks, pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan
tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin dan sebagainya.
Salah satu bentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya adalah pencegahan
seks bebas menurut agama dan pencegahan seks bebas dalam keluarga.
ü
ü
C. Saran
ü
Sebagai seorang guru BK hendaknya
memberikan pemahaman tentang seks (pendidikan seks) kepada siswa-siswanya mulai
dari pengertian seks, damapak yang di timbulkan jika berhubungan seks diluar
nikah, serta cara mencegah agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas.
ü
Untuk orang tua hendaknya selalu
memberikan perhatian kepada anaknya, menjadi ”teman” dari anaknya dan juga
memberikan pemahaman tentang seks kepada anaknya.
ü
Lingkungan hendaknya tetap
memperhatikan norma yang ada dan ikut serta dalam pencegahan hubungan seks
bebas.
SUMBER: BERBAGAI SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar
This Blog Dofollow