KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah swt yang telah memberi rahmat kepada kita, shalawat serta salam
senantiasa kita hadiahkan kepada Nabi
besar Muhammad saw. Dengan mengucap Bismillahirrohmanirohim, penulis memperkenalkan
makalah ini dengan judul “hiv aids
Dalam
penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan orang tua. Penulis, Dan tak
lupa ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah banyak
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Namun
demikian, penulis menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik, saran dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan, agar bisa
menjadi masukan kedepannya bagi penulis.
Penyusun
Pengertian HIV AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome
atau yang biasa kita kenal dengan istilah AIDS jika diartikan perkata seperti
dibawah ini :
- Acquired berarti Anda dapat terinfeksi dengannya
- Immune Deficiency berarti Melemahnya sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. sedangkan,
- Sindrom berarti sekumpulan masalah kesehatan yang membentuk penyakit.
AIDS adalah sindrom berupa gejala dan infeksi yang muncul karena terinfeksi virus HIV maupun virus sejenis seperti SIV, FIV yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia sehingga melemah dalam melawan penyakit.
Saat seseorang terinfeksi HIV sistem kekebalan tubuh akan mencoba melawan infeksi dengan membentuk antibodi berupa molekul khusus yang seharusnya untuk melawan HIV tetapi berbalik menyerang sistem kekebalan tubuh. Nah dari sini dapat disimpulkan apa jadinnya ketika antibodi seharusnya menjadi pertahanan dalam melawan penyakit tetapi berbalik menyerang dimana sistem kekebalan tubuh seseorang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam memerangi infeksi dan penyakit-penyakit, tentunya hal ini akan membuat tubuh menjadi lemah dan sangat rentan terhadap infeksi oportunistik dan terkena penyakit HIV AIDS serta penyakit lainnya
Untuk memastikan bahwa seseorang mengidap HIV positif maka perlu melakukan tes darah untuk HIV yang ditujukan untuk mencari antibodi. Jika antibodi ditemukan dalam darah hal itu menandakan bahwa seseorang terinfeksi HIV dan orang yang memiliki antibodi HIV disebut HIV-positif
- Acquired berarti Anda dapat terinfeksi dengannya
- Immune Deficiency berarti Melemahnya sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. sedangkan,
- Sindrom berarti sekumpulan masalah kesehatan yang membentuk penyakit.
AIDS adalah sindrom berupa gejala dan infeksi yang muncul karena terinfeksi virus HIV maupun virus sejenis seperti SIV, FIV yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia sehingga melemah dalam melawan penyakit.
Saat seseorang terinfeksi HIV sistem kekebalan tubuh akan mencoba melawan infeksi dengan membentuk antibodi berupa molekul khusus yang seharusnya untuk melawan HIV tetapi berbalik menyerang sistem kekebalan tubuh. Nah dari sini dapat disimpulkan apa jadinnya ketika antibodi seharusnya menjadi pertahanan dalam melawan penyakit tetapi berbalik menyerang dimana sistem kekebalan tubuh seseorang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam memerangi infeksi dan penyakit-penyakit, tentunya hal ini akan membuat tubuh menjadi lemah dan sangat rentan terhadap infeksi oportunistik dan terkena penyakit HIV AIDS serta penyakit lainnya
Untuk memastikan bahwa seseorang mengidap HIV positif maka perlu melakukan tes darah untuk HIV yang ditujukan untuk mencari antibodi. Jika antibodi ditemukan dalam darah hal itu menandakan bahwa seseorang terinfeksi HIV dan orang yang memiliki antibodi HIV disebut HIV-positif
Perbedaan
HIV dan AIDS
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya bahwa HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah
virus yang menyerang T-sel dalam sistem kekebalan tubuh atau virus yang
menginfeksi manusia dan akan menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh
dalam menjalankan fungsinya sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah sindrom yang muncul dalam stadium lanjut infeksi HIV yang muncul
akibat menurunnya kekebalan tubuh dalam melawan penyakit, yang disebabkan
karena infeksi HIV.
Jadi sudah jelas bahwa HIV dan AIDS merupakan hal yang berbeda. HIV merujuk kepada virus penyebabnya sedangkan AIDS adalah kondisi medis/penyakit yang timbul sebagai akibat infeksi HIV.
Tapi perlu diketahui bahwa mengidap HIV-positif, atau memiliki penyakit HIV, tidaklah sama dengan mengidap penyakit AIDS. Banyak orang yang mengidap HIV-positif tetapi tidak mengalami sakit selama bertahun-tahun karena masa antara infeksi HIV ke dalam tubuh seseorang dengan munculnya AIDS dapat berlangsung sekitar 8 hingga 10 tahun.
Selama kurun waktu tersebut tubuh orang yang terinfeksi HIV positif bisa tampak sehat, sama seperti orang dengan status HIV negatif. Tetapi meski demikian jika kondisi itu dibiarkan maka secara perlahan-lahan sistem kekebalan tubuh akan menurun dimana virus, parasit, jamur dan bakteri yang biasanya tidak menimbulkan masalah akan dapat membuat seseorang menderita berbagai penyakit saat sistem kekebalan tubuh rusak. Inilah yang disebut "infeksi oportunistik" dimana tubuh sangat rentan terkena infeksi dan penyakit
Jadi sudah jelas bahwa HIV dan AIDS merupakan hal yang berbeda. HIV merujuk kepada virus penyebabnya sedangkan AIDS adalah kondisi medis/penyakit yang timbul sebagai akibat infeksi HIV.
Tapi perlu diketahui bahwa mengidap HIV-positif, atau memiliki penyakit HIV, tidaklah sama dengan mengidap penyakit AIDS. Banyak orang yang mengidap HIV-positif tetapi tidak mengalami sakit selama bertahun-tahun karena masa antara infeksi HIV ke dalam tubuh seseorang dengan munculnya AIDS dapat berlangsung sekitar 8 hingga 10 tahun.
Selama kurun waktu tersebut tubuh orang yang terinfeksi HIV positif bisa tampak sehat, sama seperti orang dengan status HIV negatif. Tetapi meski demikian jika kondisi itu dibiarkan maka secara perlahan-lahan sistem kekebalan tubuh akan menurun dimana virus, parasit, jamur dan bakteri yang biasanya tidak menimbulkan masalah akan dapat membuat seseorang menderita berbagai penyakit saat sistem kekebalan tubuh rusak. Inilah yang disebut "infeksi oportunistik" dimana tubuh sangat rentan terkena infeksi dan penyakit
Bagaimana
proses penularan HIV ?
Penularan
HIV tidaklah mudah karena ada beberapa hal yang harus terpenuhi dalam proses
penularannya sehingga HIV dapat menginfeksi seseorang, yaitu:
- Penularan HIV
memerlukan media yang cocok, menurut hasil penelitian ada empat cairan
tubuh yang sudah terbukti sangat berpotensi sebagai sumber media penularan
karena dapat mengandung HIV konsentrasi tinggi, seperti: darah, air mani,
cairan vagina dan ASI. Cairan tubuh lain, seperti: ludah, air mata, air
seni dan keringat bisa mengandung HIV juga, namun dalam konsentrasi rendah
dan belum atau tidak terbukti dapat berpotensi sebagai media yang cocok
untuk penularan HIV.
- Terjadinya
penularan HIV melalui jalur masuk yang tepat. HIV dapat masuk ke dalam
tubuh melalui tiga jalur, yaitu : hubungan seksual tanpa pengaman,
penggunaan jarum suntik bersama terutama yang telah digunakan oleh orang
yang sudah terinfeksi dan penularan dari ibu ke anak disaat hamil,
melahirkan dan proses menyusui
- Penularan HIV
juga memerlukan kondisi yang sesuai karena HIV merupakan jenis virus yang
sangat rapuh, merlukan kondisi khusus yang sesuai untuk dapat bertahan
hidup HIV seperti : bersuhu tubuh manusia, lembab, tidak ada kontak dengan
udara terbuka dan suasana asam-basa yang seimbang (netral). Sedangkan
kondisi lain yang dapat meningkatkan resiko penularan HIV adalah karena
adanya luka terbuka dan masih baru; terinfeksi penyakit seksual menular
dan tingginya konsentrasi HIV dalam media penularan, terutama pada periode
jendela diman HIV sudah masuk dalam tubuh namun hasil tes HIV negatif
karena antibodi belum terbentuk dan periode AIDS.
Pencegahan
Virus HIV
Pada
dasarnya untuk mencegah segala macam penyakit menular dapat dilakukan dengan
memutuskan mata rantai, Berikut ini adalah beberapa cara pencegahan virus HIV
supaya tidak terjangkit penyakit AIDS :
- Melakukan
hubungan Sex yang aman. Menurut saran medis, untuk mengurangi risiko
kemungkinan virus HIV dan penyakit seksual lainnya dapat dicegah dengan
kondom pria dan kondom wanita. Karena biasanya penyakit AIDS akan
ditularkan oleh seseorang yang terkena virus HIV.
- Penggunaan jarum
suntik bersama, Semaksimal mungkin gunakan jarum suntik yang baru untuk
menghindari virus HIV yang mungkin sudah mengontaminasi.
- Penularan dari
ibu dan anak juga bisa terjadi. Oleh karena itu, obat antiretrovirus,
bedah caesar, dan pemberian makanann formula akan membantu menurunkan
risiko HIV-AIDS.
Sampai
saat ini belum ada obat penyembuhan HIV-AIDS tetapi hanya memperlambat
perkembangan virus tersebut saja. Misalnya dengan penggunaan obat
anti-retrovirus dan vaksin serta pengobatan alternatif. Oleh karena itu, kita
pun perlu waspada terhadap penularan virus HIV yang bisa menyebabkan penyakit
AIDS.
Dalam
Kondisi apa HIV tidak menular ?
Seperti
disebutkan diatas bahwa penularan HIV harus memenuhi beberapa syarat dalam
penularannya dan perlu diketahui bahwa HIV tidak menular melalui hal-hal
berikut karena tidak memenuhi persyaratan media, jalur masuk dan kondisi di
atas:
- Kontak sosial,
seperti bersalaman, berpelukan, bersentuhan, berciuman.
- Makanan dan
penggunaan alat makan bersama
- Olah raga
- Penggunaan toilet
bersama
- Gigitan nyamuk
Pengertian
HIV
HIV
merupakan singkatan dari ’human immunodeficiency virus’. HIV merupakan
retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama
CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan
sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini
mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang
akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Pengertian
AIDS
AIDS
adalah singkatan dari ‘acquired immunodeficiency syndrome’ dan menggambarkan
berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan
tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam
tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi
HIV telah berkembang menjadi AIDS.
Asal Usul
Penyakit AIDS
“Virus
HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan
yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis
tertentu.” (Jerry
D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika – Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media
Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.
Teori” Monyet Hijau
1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.
2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui “supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.
Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)
Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.
Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.
Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.
Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?
Keserupaan dengan FLU Burung
Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay
Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.
Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?
Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.
Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.
Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?
Tahapan-tahapan
HIV menjadi AIDS
memiliki gejala-gejala sebagai berikut:
- Tahap
awal infeksi HIV, gejalanya mirip influenza
(demam, rasa lemah, lesu, sendi terasa nyeri, batuk, nyeri tenggorokan,
dan pembesaran kelenjar). Gejala ini biasanya hanya berlangsung beberapa hari
atau beberapa minggu saja, lalu hilang dengan sendirinya.
- Tahap
tanpa gejala,
meskipun ia tidak menunjukkan gejala, tetapi pada tes darah ditemukan
antibodi HIV dan disebut HIV+. Masa ini dapat berlangsung bertahun-tahun
(5-7) tahun.
- Tahap
ARC (AIDS Related Complex),muncul gejala-gejala
AIDS. ARC adalah istilah bila didapati dua atau lebih gejala yang
berlangsung selama tiga bulan atau lebih, yaitu demam disertai keringat
malam, penurunan berat badan lebih dari 10%, kelemahan tubuh yang
mengganggu aktivitas sehari-hari, pembesaran kelenjar secara lebih luas,
diare (mencret) berkala atau terus-menerus dalam waktu lama tanpa sebab
yang jelas, batuk dan sesak napas lebih dari satu bulan, kulit gatal dan
bercak-bercak merah kebiruan, sakit tenggorokan dan pendarahan yang tak
jelas sebabnya.
- Tahap
AIDS,
muncul infeksi lain yang berbahaya (TBC, jamur, dan lain-lain) karena
kekebalan tubuh telah demikian rusak, yang disebut infeksi oportunistik.
Disamping itu, dapat terjadi kanker kulit dan kanker kelenjar getah
bening.
- Tahap
gangguan otak (susunan saraf pusat), pada tahap ini
dapat mengakibatkan kematian sel otak dan gangguan mental. Gangguan mental
yang terjadi berupa demensia (gangguan daya ingat), penurunan kesadaran,
gangguan psikotik, depresi, dan gangguan saraf lainnya.
1 komentar:
Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }
Posting Komentar
This Blog Dofollow