Follow My Twitter

Rabu, 03 April 2013

MAKALAH SEX BEBAS TUGAS OLAH RAGA KELAS X


KATA PENGANTAR

          Segala puji bagi Allah swt yang telah memberi rahmat kepada kita, shalawat serta salam senantiasa  kita hadiahkan kepada Nabi besar Muhammad saw. Dengan mengucap Bismillahirrohmanirohim, penulis memperkenalkan makalah ini dengan judul “Gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan pengetahuan  remaja tentang seks bebas”.
            Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan orang tua. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing Ns Agnes Ulina Bakkara Skp, Dan tak lupa ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Namun demikian, penulis menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik, saran dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan, agar bisa menjadi masukan kedepannya bagi penulis.
          


Penyusun


Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Oleh karena itu tidak sedikit remaja yang jatuh kedalam perbuatan negative, salah satunya adalah seks bebas atau hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan.
Banyak sekali alasan mengapa remaja melakukan hubungan seks bebas, mulai dari biar di bilang gaullah sampai untuk mendapatkan uang. Gara-gara ingin dibilang gaul baik laki-laki maupun perempuan rela memberikan ”harga dirinya” dengan sia-sia tanpa memperhatikan dampak yang akan di timbulkan oleh perbuatannya itu. Oleh karena itu hubungan seks bebas banyak sekali terjadi di kalangan remaja pada umumnya, yang masih labil dalam pergaulan.

pengertian seks bebas
seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, , tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.
Pergaulan bebas antar lawan jenis sendiri mendorong terjadinya hamil pra-nikah, lebih parah jika setelah hamil laki-laki ini tidak bertanggung jawab dengan meninggalkannya, gadis yang sudah tidak ‘gadis’ lagi ini untuk menghindari rasa malu terhadap orang tua, teman dan masyarakat, atau karena suruhan dari teman laki-lakinya yang tidak mau menikahinya cenderung mengambil jalan pintas dengan menggugurkan kandungannya. Inilah fenomena social remaja yang makin marak dalam kehidupan manusia dimana praktek aborsi sebagai mediator alternative bagi para pezina dalam mencari jalan pintas menjadi solusi terakhir.
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Hubungan seks yang dilakukan di luar pernikahan disebut seks bebas (free sex). Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan terjadinya seks bebas. Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya terlebih dahulu.
Survei Komnas Anak Di 12 Provinsi (4500 remaja sebagai responden)
1.    93,7% pernah berciuman hingga petting (bercumbu)
2.    62,7% remaja SMP sudah tidak perawan
3.    21,2% remaja SMA pernah aborsi

Survey Perkumpulan Keluarga Berencana (100 remaja SMP & SMA Di Samarinda)
56% Pelajar sudah berhubungan seks. Bahkan ada yang terang terangan mengaku berhubungan seks dengan pekerja seks.

Survey Synovate Researc
1.  44% mengaku punya pengalaman seks di usia 16-18 tahun.
2.  16% mengaku pengalaman seks di dapat di usia 13-15 tahun.
3.  Tempat melakukan seks di rumah (40%), kamar kos (26%) dan hotel (26%)

Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia
1.     32% remaja 14 – 18 tahun pernah berhubungan seks
2.     21,2% remaja putri pernah melakukan aborsi
3.     97% penyebab remaja melakukan seks yaitu dari internet.
Dari survey di atas dapat dikatakan bahwa seks bebas bukanlah lagi hal yang tabu dikalangan remaja saat ini. Maraknya seks bebas di kalangan pelajar seolah menjadi trend bahwa jika seorang siswi masih perawan maka akan tergolong siswi yang "nggak gaul" dan terkucilkan dalam pergaulan anak zaman sekarang.

Bahaya Utama Akibat Seks Bebas
1. Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya.
2. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi.
3. Apabila menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap di hadapi akan datang, seperti masalah keungan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh. Keluarga akan menghadapi masalah yang anda buat apabila mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
5. Apabila hamil dan pasangan nya tidak mau bertanggung jawab yang akan terjadi.banyak pikiran buruk yang akan mengganggu. Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.

Cara mengatasi seks bebas

ü  Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
Salah satu faktor terbesar yang mengakibatkan remaja kita terjerumus ke dalam prilaku seks bebas adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Perilaku seks bebas pada remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan agama dan keluarga sangat penting untuk mengantisipasi perilaku remaja tersebut. Sebagai makhluk yang mempunyai sifat egoisme yang tinggi maka remaja mempunyai pribadi yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan di luar dirinya akibat dari rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tanpa adanya bimbingan maka remaja dapat melakukan perilaku menyimpang. Untuk itu, diperlukan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak dengan melakukan komunikasi yang efektif. Mungkin seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anak anda, mendukung hobi yang diinginkan selama kegiatan tersebut positif untuk dia.
ü  Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
Pada usia remaja, mereka selalu mempunyai keinginan untuk mengetahui, mencoba dan mencontoh segala hal. Seperti dari media massa dan elektronik yang membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti seperti yang ada dalam tayangan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengawasan dalam hal tersebut. Mungkin dengan mendampingi mereka saat melihat tayangan tersebut.
ü  Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
Selain menjaga kesehatan tubuh, kesibukan di luar sekolah seperti olahraga dapat membuat perhatian mereka tertuju ke arah kegiatan tersebut. Sehingga, memperkecil kemungkinan bagi mereka untuk melakukan penyimpangan prilaku seks bebas.
ü  Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan produksi.
Perlu adanya wadah untuk menampung permasalahan reproduksi remaja yang sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang terarah baik secara formal maupun informal yang meliputi pendidikan seks, penyakit menular seksual, KB dan kegiatan lain juga dapat membantu menekan angka kejadian perilaku seks bebas di kalangan remaja.
ü  Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas.
Dengan memberikan hukuman yang sesuai bagi pelaku seks bebas, diharapkan mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut.

ü Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran.
Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke dunia pergaulan bebas
ü  Diskusikan seks dengan anak, meski anda sendiri, mungkin merasa risih, pendidikan seks sebaiknya dilakukan dalam perbincangan santai, seperti mengomentari sesuatu hal yang anda lihat bersama atau menjawab pertanyaan anak.
ü  Bercakap-cakap tentang seks dan kontrasepsi bukan berarti anda setuju dan mengizinkan anak melakukan hubungan seks. Melalui bercakap-cakap orang tua dapat mengungkapkan perasaannya tentang seks dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
ü  Jadikan orang tua, tempat bertanya. Orang tua sebaiknya tidak mengkritik pertanyaan anaknya. Yang pasti anak tahu kalau orang tua akan mendengarkannya. Kalau pertanyaan itu mungkin membuat anak takut atau marah, cobalah untuk tidak menunjukkan hal itu atau cepat-cepat mengakhiri diskusi. Berikanlah jawaban yang objektif.
ü  Bantu peningkatan rasa percaya diri, perdalam kemampuan khusus atau hobi bagi anak. Penguasaan suatu keterampilan akan memicu anak rasa percaya diri tanpa harus memikirkan seks.
ü  Ajak anak mengikuti kegiatan olah raga, serta organisasi, karena dengan melatih diskusi akan mengalihkan perhatiannya dari hal-hal yang berkaitan dengan seks.
ü  Bila anda seorang ayah, bersikaplah penuh perhatian terhadap putri anda. Kalau ayah tak lagi menunjukkan sikap kasih sayang, seperti memeluk, saat putrinya remaja ia jadi terluka dan mencari perhatian pada lawan jenisnya.
ü  Jangan bersikap terlalu keras terhadap anak, karena akan membuat anak jadi pembangkang. Terlebih orang tua cenderung menganggap seks dapat dicegah dengan memberlakukan peraturan yang keras terhadap anaknya. Padahal seks dilakukan di rumah saat orang tuanya pergi. Untuk menghindari hal itu orang tua bisa membuat peraturan uang tidak membolehkan teman lawan jenis datang kerumah bila tidak ada orang dewasa di rumah.
ü  Bentengi anak-anak dengan bekal agama yang cukup sejak kecil, agar mereka mengerti bahwa melakukan hubungan seks di luar nikah merupakan dosa besar.
PENUTUP


ü  B.     Kesimpulan
ü  Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku.
ü  Ada beberapa faktor penyebab remaja melakukan seks bebas, diantaranya adalah Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan mendalam, kurangnya perhatian orangtua, ingi di anggap gaul, cueknya masyarakat akan situasi linkungan, taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar
ü  Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas dikalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS, dll).
ü  Cara menghindari seks bebas yaitu melalui pendidikan seks, pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin dan sebagainya. Salah satu bentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya adalah pencegahan seks bebas menurut agama dan pencegahan seks bebas dalam keluarga.
ü   
ü  C.    Saran
ü  Sebagai seorang guru BK hendaknya memberikan pemahaman tentang seks (pendidikan seks) kepada siswa-siswanya mulai dari pengertian seks, damapak yang di timbulkan jika berhubungan seks diluar nikah, serta cara mencegah agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas.
ü  Untuk orang tua hendaknya selalu memberikan perhatian kepada anaknya, menjadi ”teman” dari anaknya dan juga memberikan pemahaman tentang seks kepada anaknya.
ü  Lingkungan hendaknya tetap memperhatikan norma yang ada dan ikut serta dalam pencegahan hubungan seks bebas.





SUMBER: BERBAGAI SUMBER

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

This Blog Dofollow

Twitter

Free SmS